Sabtu, 21 Mei 2011

STUDI EKSPLORASI BETERNAK AYAM ARAB DI DUSUN SONTEL, DESA LEGOKKALONG, KEC. KARANG ANYAR, KAB. PEKALONGAN SEBAGAI ALTERNATIF PELUANG USAHA POTENSIAL BAGI MASYARAKAT KOTA PEKALONGAN PENYUSUN : WIWIT FITRIA, ICHSANI ALFINA, IKRILLAH KHOIRUNISA




6 BESAR LPIR TK. PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang Masalah
            Kota Pekalongan populer dengan sebutan Kota Batik. Hal itu dikarenakan sebagian besar mata pencaharian panduduknya adalah di bidang batik. Banyak pebisnis-pebisnis di kota besar memesan batik dari produsen di Kota Pekalongan.
       Kota Pekalongan yang terletak di pesisir utara Jawa juga mengandalkan kelangsungan hidup penduduknya dari hasil perikanan di laut Jawa. Selain itu, sektor perdagangan maupun pertanian menjadi alternatif lain penunjang ekonomi masyarakat Kota Pekalongan.
Sebenarnya banyak peluang usaha yang dapat dijadikan sumber penghasilan masyarakat Kota Pekalongan. Namun, peluang-peluang usaha yang selama ini diminati masyarakat Kota Pekalongan cenderung monoton. Mereka lebih banyak berebut rezeki melalui peluang usaha yang sudah diminati oleh banyak orang di Kota Pekalongan, misalnya batik. Semakin padat sebuah peluang usaha diminati masyarakat, semakin padat pula persaingannya.
Adanya monopoli  industri batik oleh beberapa produsen pendatang yang memiliki modal besar telah menyingkirkan produsen-produsen pribumi yang bermodal pas-pasan. Demikian halnya pada sektor perdagangan, peluang ini juga menjadi milik pendatang keturunan yang lebih mapan dari aspek modal dan strategi penjualan. Lalu apa yang tersisa bagi warga pribumi asli di Kota Pekalongan?
       Sebenarnya ada sebuah peluang usaha yang potensial, seperti yang dilakukan oleh Pak Tubo warga Dusun Sontel, Desa Legokkalong, Kec.Karanganyar, Kab.Pekalongan yang menggeluti usaha peternakan ayam arab sebagai pekerjaan sampingan selain menjadi seorang petani. Hal itu dikarenakan Pak Tubo tidak bisa menggantungkan hidupnya hanya dari hasil bertani yang panen setiap 4 bulan sekali. Dari beternak ayam arab tersebut, Pak Tubo dapat menyejahterakan ekonomi keluarganya.
            Walaupun Pak Tubo telah mengalami pasang surut dalam usahanya tersebut, tetapi beliau tetap ulet menekuni usaha peternakan ayam arab. Khususnya pada saat mewabahnya virus flu burung, usaha Pak Tubo sempat mengalami penurunan drastis. Akan tetapi, berkat ketekunan dan kesabarannya, peternakan ayam arabnya mulai bangkit dari keterpurukan dan sekarang usahanya sudah mulai stabil dan produktif kembali. Hal itu dikarenakan beternak ayam arab sangatlah mudah perawatannya dan lebih menguntungkan, serta hasilnya dapat menunjang kesejahteraan keluarganya.
1.2         Rumusan Gagasan Kreatif dan Inovatif
            Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin memaparkan suatu wujud gagasan kreatif dan inovatif tentang peluang usaha beternak ayam arab sebagai penunjang peningkatan kesejahteraan keluarga bagi masyarakat Kota Pekalongan melalui studi eksplorasi yang dilakukan ke sebuah peternakan milik Pak Tubo yang terletak di Dusun Sontel, Desa Legokkalong, Kecamatan Karang Anyar, Kabupaten Pekalongan.
Gagasan kreatif yang ingin dipaparkan pada karya tulis ini mengacu pada kelebihan-kelebihan yang dapat diperoleh melalui peluang usaha beternak ayam arab, diantaranya : produktivitas telurnya, dagingnya bisa dikonsumsi/dikomersilkan, serta kotoran ayamnya pun dapat bermanfaat.
                   Adapun gagasan inovatifnya adalah bahwa peluang usaha beternak ayam arab masih jarang ditekuni oleh masyarakat Pekalongan. Kebanyakan masyarakat Pekalongan menekuni bidang batik ataupun berdagang. Oleh karena itulah, beternak ayam arab tergolong peluang usaha baru yang lebih menjanjikan bagi masyarakat Kota Pekalongan.
1.3    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah :
     Memberikan pemaparan beternak ayam arab sebagai bahan pertimbangan peluang usaha yang potensial dan dapat  meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, khususnya bagi masyarakat Kota Pekalongan.
1.4    Manfaat Penulisan
     Manfaat dari karya tulis ini sebagai wacana pengetahuan tentang peluang usaha beternak ayam arab yang dapat menunjang kesejahteraan keluarga, khususnya bagi  masyarakat Kota Pekalongan.

BAB II
TELAAH PUSTAKA

1.1         Studi Eksplorasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2007 : 32) studi eksplorasi adalah studi atau penelitian yang bertujuan untuk menggali informasi. Dengan penelitiannya itu peneliti memang hanya ingin mengadakan penjajakan mengenai status sesuatu, bukan ingin mengembangkan. Hal itu bertujuan agar orang lain dengan cepat dapat tahu apa yang akan atau sedang dilakukan.
     Data yang dikumpulkan dalam studi eksplorasi dapat menggunakan berbagai teknik, antara lain observasi atau wawancara. Tipe data yang dikumpulkan dalam penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data yang dikumpulkan dalam studi ini, peneliti dapat  mengembangkan  teori baru  atau  hipotesis  ataupun    teori yang perlu diuji  melalui  penelitian-penelitian  berikutnya   (Sri   Lastansi, SE, Ak, M.Si. : 2008).
1.2         Asal-usul Ayam Arab
Di Eropa dikenal beberapa jenis ayam kampung petelur unggul, antara lain bresse di Prancis, hamburg di Jerman, friesian di Belanda, dan braekels di Belgia. Di antara beberapa jenis  ayam kampung itu, ayam braekels adalah ayam kampung petelur introduksi yang paling dikenal di Indonesia, karena cikal bakal ayam arab ini sudah lebih dari 12 tahun masuk ke Indonesia (Wawan Darmawan dan Maloedyn Sitanggang : 2007).
2.3    Penyebaran Ayam Arab di Indonesia
       Ayam arab pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi. Di negeri kaya minyak ini, ayam arab dari jenis silver breakels dijadikan sebagai ayam hias. Salah seorang TKI asal Malang, Jawa Timur, berhasil membawa anak ayam arab silver tersebut sebanyak 4 ekor. Kemudian, ayam itu dibesarkan dan diumbar di pekarangan rumahnya, sehingga ada yang kawin dengan ayam kampung lokal. Hal ini menyebabkan produksi telur lebih tinggi dari pada ayam kampung lainnya.
Ayam arab yang ada sekarang hasil kawinan silang dengan ayam kampung lokal. Strain asli ayam arab yang dikembangkan di Indonesia adalah ayam arab silver. Jika kemudian muncul ayam arab berwarna kuning emas kemerahan (gold), itu adalah hasil mutasi atau penyimpangan gen, karena di Belgia, ayam breakels memang terdiri dari dua warna, yakni gold (emas) dan silver (perak).
Menurut beberapa sumber, nama ayam arab karena ayam ini tampak seperti memakai jilbab. Sementara itu sumber lain menyebutkan bahwa ayam ini berasal dari Arab Saudi sehingga dinamakan ayam Arab Negara (Wawan Darmawan dan Maloedyn Sitanggang : 2007).
2.4  Unsur-unsur Pendukung dalam Beternak Ayam Arab
2.4.1             Aspek Sosial Ekonomi
Usaha peternakan ayam arab skala komersial harus mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi. Faktor sosial yang perlu diperhatikan antara lain lokasi peternakan. Lokasi tersebut harus berjauhan dengan pemukiman dan sedapat mungkin berada di lokasi yang diperuntukan, karena bau kotorannya akan mengganggu penduduk di sekitar lokasi peternakan. Jika kondisi ini dipaksakan, akan berdampak buruk, sehingga menyebabkan kerugian bagi para peternak sendiri.
Faktor ekonomi yang dikembangkan adalah perlunya melibatkan sumber daya alam yang dapat mendukung usaha, baik berupa kedekatan dengan sumber pakan, pasar, maupun pemanfaatan sumber daya manusia di sekitar lokasi peternakan. Lokasi peternakan yang berdekatan dengan persawahan atau tempat penggilingan padi sangat disarankan karena bahan makanan mudah diperoleh. Sementara itu, dukungan lokasi terhadap kemudahan transportasi akan mendukung mobilitas produksi dan pemasaran, apalagi jika usaha tersebut berdekatan dengan sumber pemasaran sehingga tidak perlu lagi memikirkan biaya transportasi yang terlalu besar (Wawan Darmawan dan Maloedyn Sitanggang : 2007).
2.4.2             Perkandangan
a.     Fungsi kandang
o   Melindungi ayam dari terpaan sinar matahari, angin, binatang pengganggu, dan air hujan
o   Memudahkan pemeliharaan, pengendalian penyakit, dan penyelesaian
o   Sebagai tempat berproduksi dan reproduksi.
b.    Persyaratan Kandang
o   Lokasi kandang harus berada di daerah terbuka, cukup memperoleh sinar matahari pagi, dan terlindung dari terpaan angin dan hujan secara langsung
o   Tanah padat dan berpasir, bersih, kering, tidak lembab, dan letaknya lebih tinggi dibandingkan dengan tanah di sekitarnya
o   Jauh dari keramaian, jauh dari lokasi, dan tidak dilalui kendaraan pabrik
o   Jarak ideal antara lokasi kandang dan lokasi rumah adalah 5-10 meter, jarak antar kandang minimal 5 meter, dan jarak antar kelompok kandang minimal 10 meter.
c.     Jenis-jenis kandang
1.      Kandang Postal
Di dalam kandang postal, ayam dipelihara secara berkelompok. Kebutuhan pakan dan minum disediakan sepenuhnya oleh peternak. Sistem ini sangat efektif untuk pembesaran ayam dalam jumlah banyak dengan umur rata-rata yang sama. Para peternak ayam arab, biasanya menggunakan kandang ini untuk pembesaran DOC dan anak ayam.
Lebar maksimum kandang postal yang umum digunakan adalah 5 meter, panjang tidak terbatas, dan tinggi 3 meter. Umumnya, lantai kandang menggunakan litter dari sekam (kulit gabah) dicampur serbuk gergaji dengan ketebalan 5-10 cm dari permukaan tanah. Anak ayam berumur 1-30 hari ditempatkan di dalam kandang postal dengan  kepadatan 50 ekor/m2. Anak ayam berumur 31-60 hari  kepadatan tebar  idealnya adalah 25 ekor/m2. Sementara itu, kepadatan tebar untuk anak ayam berumur 61-240 hari adalah 10 ekor/m2.
2.      Kandang Ren (Umbaran)
Kandang ren merupakan kandang terbuka yang dikelilingi pagar dan dibagi menjadi dua bagian, yakni bagian beratap dan bagian tidak beratap. Tinggi pagar minimum 2,5 meter untuk menghindari gangguan hewan atau manusia. Bagian yang beratap memiliki tempat bertengger dan bertelur dengan kepadatan tebar 8 ekor/m2. Bagian yang tidak beratap digunakan sebagai tempat bermain ayam. Bagian peralatan memiliki kepadatan 3-5 ekor/m2. Kandang ini sangat ideal sebagai tempat pembesaran ayam dara. Lantai di kandang tertutup dan harus dibuat lebih tinggi supaya air hujan tidak masuk ke dalam kandang. Agar tidak lembap, kandang harus dilapisi litter (alas kandang berupa campuran pasir, kapur, jerami kering, atau sekam) dengan takaran seember pasir, 2 gelas kapur, dan sekarung sekam untuk setiap 3 m2.
3.        Kandang Baterai (Cage atau Individu)
Di dalam kandang baterai, ayam ditempatkan secara soliter (sendiri atau individu) di dalam kotak yang disusun berderet atau bertingkat. Umumnya, setiap kotak memiliki lebar 25 cm, panjang 40 cm, dan tinggi 35 cm. Dinding kandang baterai biasanya terbuat dari bilahan bambu. Rangkanya terbuat dari kayu reng dan penguat dudukannya terbuat dari kayu kaso. Bahan lain yang bisa digunakan adalah kawat yang tebal.
Kandang baterai juga dikenal sebagai kandang intensif. Karena ukurannya sempit, ayam yang berada di dalam kandang baterai tidak banyak bergerak, sehingga energinya banyak digunakan untuk metabolise dan menghasilkan telur.
Keuntungan menggunakan kandang baterai adalah telur lebih bersih, kanibalisme pada ayam tidak terjadi, konsumsi ransum bisa diberikan secara merata, kesehatan ayam yang lebih terjamin, dan ayam lebih mudah dikontrol. Sementara itu, kerugian menggunakan kandang baterai adalah biaya pembuatannya lebih mahal dan ayam mudah terserang penat dan kelumpuhan (Wawan Darmawan dan Maloedyn Sitanggang : 2007).
2.4.3             Pemeliharaan Kandang
Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara (http://www.ristek.go.id).
2.4.4        Vaksinasi
Vaksinasi mutlak diberikan kepada ayam arab petelur. Proses vaksinasi yang biasa dilakukan meliputi beberapa hal sebagai berikut:
-         vaksinasi diberikan dengan cara penyuntikan atau penetesan
-         Umumnya, vaksin hidup pada suhu 5 – 120 C. karena itu, sebelum digunakan, vaksin sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin, agar tidak rusak atau mati. Jika tidak memiliki lemari pendingin, bisa menggunakan es balok atau termos es.
-         Peralatan yang akan digunakan harus diseterilkan dengan desinfektan, jika perlu dicuci dengan air panas mendidih.
-         Hindari pemberian vaksin pada siang hari yang panas. Yang terbaik adalah memberikan vaksin pada sore, pagi, atau malam hari agar udara yang panas tidak merusak vaksin.
-         Vaksin diberikan kepada ayam yang sehat. Sebelum vaksin diberikan, ayam harus diberi makan terlebih dahulu.
Tabel jenis vaksin yang dianjurkan dan tahap aplikasinya
Jenis Vaksin
Minggu Ke-
1
2
3
4
5
6
7
9
12
14
16
18
22
GD (Gumboro)
ND (Tetelo)
IB (Batuk ayam)

x
x

x


x
x


x



x




x

x
(Wawan Darmawan dan Maloedyn Sitanggang : 2007)

2 komentar: